STOP PENJAJAHAN PADA OTAK KITA
Sistem pendidikan formal yang telah di buat oleh kementrian pendidikan dan budaya (Perkemenikbud) sesuai dengan kurikulum 2013 menetapkan siswa/i sekolah SD,SMP, maupun SMA untuk mengikuti sekolah selama 10 jam/hari dalam 5 hari efektif belajar. Jika di totalkan perminggunya, kegiatan belajar mengajar berlangsung 50 jam. sedangkan waktu istirahat dalam sehari hanya 90 menit. perbandingan antara waktu istirahat dan waktu belajar adalah 1:5, perbandingan ini sangat mengerikan bukan. Padahal, hasil penelitian Report College of Education and Human Development mengenai waktu efektif belajar di kelas bagi siswa/i hanyalah 3-4 jam/hari.
Berdasarkan hasil penelitian, waktu otak manusia bisa berfikir fokus adalah pkul 09.00-11.00, sebab pada waktu itu, hormon stres kortisol berada dalam kadar sedang. Hal ini sangat membantu untuk berfikir fokus. Sedangkan pada pukul 13.00-15.00, kemmpuan otak untuk berfikir sangat tidak produktif. Apalagi setelah makan siang akan terjadi penurunan suhu tubuh yang biasanya membantu menenangkan untuk tidur.
Dr. Hirome Shina dalam bukunya The miracle of enzyme bahwa bila kita di berikan waktu istirahat untuk tidursiang, maka produktivitas kerja akan meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Rossi dan Nimons (1991), produktivitas akan lebih meningkat ketika para pembelajar di berikan waktu istirahat beberapa kali. Istirahat bagi otak juga, memberi waktu untuk membung memori yang tidak perlu.
penerapan Full Day School membuat siswa/i merasa terlalu lelah dan kerap membuat mereka pulang sore. Terlebih lagi banyak diantara mereka yang sehabis pulang sekolah langsung melanjutkan pergi les atau kursus. Belum lagi, guru di sekolah tetap memberikan PR (pekerjaan rumah) dan juga tugas jangka panjang yang memberatkan siswa/i. Padahal hampir seharian penuh waktu siswa/i dihabiskan di sekolah. Hal ini membuat banyak siswa/i tidur larut malam atau lebih parahnya lagi begadang sampe tengah malam untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Karenanya, KPAI yang memiliki mandat pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak menilai kebijakan Full Day School ini berpotensi mengganggu pemenuhan hak dasar anak.
Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga siswa/i yang satu dengan yang lain tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu, siswa/i harus pandai me-manage waktunya dengan baik, dan jaga kesehatan. Pada titik ini, jauh lebih elok lagi jika pemerintah melengkapi Fasilitas-fasilitasnya serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah, sehingga siswa/i merasa nyaman dan belajar dengan kondusif serta membuat siswa/i fokus belajar dan tidak measa jenuh
Kunjungi Juga :
Membuat Esay
Membuat Surat Lamaran Kerja
ARTIKEL : Dilema Wanita Sepanjang Masa
Membuat Teks Editorial
Dr. Hirome Shina dalam bukunya The miracle of enzyme bahwa bila kita di berikan waktu istirahat untuk tidursiang, maka produktivitas kerja akan meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Rossi dan Nimons (1991), produktivitas akan lebih meningkat ketika para pembelajar di berikan waktu istirahat beberapa kali. Istirahat bagi otak juga, memberi waktu untuk membung memori yang tidak perlu.
penerapan Full Day School membuat siswa/i merasa terlalu lelah dan kerap membuat mereka pulang sore. Terlebih lagi banyak diantara mereka yang sehabis pulang sekolah langsung melanjutkan pergi les atau kursus. Belum lagi, guru di sekolah tetap memberikan PR (pekerjaan rumah) dan juga tugas jangka panjang yang memberatkan siswa/i. Padahal hampir seharian penuh waktu siswa/i dihabiskan di sekolah. Hal ini membuat banyak siswa/i tidur larut malam atau lebih parahnya lagi begadang sampe tengah malam untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Karenanya, KPAI yang memiliki mandat pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak menilai kebijakan Full Day School ini berpotensi mengganggu pemenuhan hak dasar anak.
Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga siswa/i yang satu dengan yang lain tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu, siswa/i harus pandai me-manage waktunya dengan baik, dan jaga kesehatan. Pada titik ini, jauh lebih elok lagi jika pemerintah melengkapi Fasilitas-fasilitasnya serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah, sehingga siswa/i merasa nyaman dan belajar dengan kondusif serta membuat siswa/i fokus belajar dan tidak measa jenuh
Kunjungi Juga :
Membuat Esay
Membuat Surat Lamaran Kerja
ARTIKEL : Dilema Wanita Sepanjang Masa
Membuat Teks Editorial